Perlindungan Baja Lokal Jadi Prioritas Utama

Kue pembangunan infrastruktur Indonesia harus lebih banyak dinikmati oleh pelaku industri nasional. Salah satu  yang diharapkan mendapat manfaat ialah industri besi dan baja.

“Besi dan baja merupakan industri utama yang turut memasok proyek infrastruktur dan menentukan pengembangan industri lainnya. Mereka harus punya daya saing sehingga mesti dilindungi dari serbuan baja impor,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Upaya pemerintah dilakukan antara lain dengan menaikkan bea impor baja untuk tarif Most Favoured Nation (MFN) sebesar 15 persen dan kewajiban menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi penggunaan produk baja.

Kementerian Perindustrian (Kemperin)  juga ingin memastikan penggunaan produk dalam negeri termasuk baja pada pengadaan dan proyek yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Praktiknya, BPKP akan melakukan audit penggunaan produk dalam negeri dan ini berlaku untuk instansi kementerian dan lembaga serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kami juga terus memperjuangkan penurunan harga gas dan tarif dasar listrik yang kompetitif agar dapat mendorong dan meningkatkan kapasitas dan kinerja industri baja nasional,” tegasnya.

Menurut Menperin, industri besi dan baja menjadi bahan baku dasar galangan kapal, industri sektor oil and gas, industri alat berat, otomotif, dan eletronika. Di infrastruktur, industri ini memasok kebutuhan pembangunan jalan, bandara, pelabuhan, rel kereta api, dan beberapa fasilitas lainnya.

Kebutuhan baja domestik meningkat tajam dari 7,4 juta ton pada tahun 2009 menjadi 12,7 Juta ton pada tahun 2014 dan akan meningkat terus seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp 5.519 triliun sampai dengan tahun 2019 dan membutuhkan baja 17,46 juta ton setiap tahun.

Hingga kini, jumlah perusahaan industri baja nasional sebanyak 352 yang tersebar di beberapa daerah antara lain Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dimana sebagian besar industri ini berpusat di Pulau Jawa, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 200.000 orang serta kapasitas industri sebesar 14 Juta ton /tahun.




                                                                                                                                                    Sumber : beritasatu.com


Jual Sewa Alat-Alat Berat

Jual Beli Beko

Jual Beli Sewa Alat Berat