Pos Indonesia Giring Alat Berat Untuk Naikan Omzet

Ceruk pasar usaha yang masih terbuka lebar membuat Pos  Indonesia percaya diri mengembangkan bisnis inti tersebut.

Tahun ini, anak usaha Pos Indonesia itu gencar menjaring proyek pengiriman alat berat berbasis reguler.



Menurut Febriyanto, pada 2012, omzet dari bisnis usaha menembus Rp 1,4 triliun.

"Kontribusi kita di unit usaha ini mencapai 99%, dan potensinya setiap tahun meningkat 15-20%," ungkap dia.

Melihat peluang tersebut, pihaknya berharap dapat meraup kenaikan pendapatan dari Rp 70 miliar di 2012 menjadi sekitar Rp 526 miliar pada tahun ini.
Sedangkan proyeksi keuntungan bersih sebesar Rp 50 miliar dibanding periode tahun lalu Rp 3 miliar.

"Tahun lalu, laba dan omzet kita memang masih kecil karena baru didirikan setahun ini. Jadi paska akuisisi perusahaan, mudah-mudahan target bisa tercapai," ujar dia.

I Ketut Mardjana pernah menyatakan pihaknya bakal mengambil alih salah satu perusahaan pada tahun ini.

Selain itu, Febriyanto menyebut, perseroan telah mengantongi proyek distribusi alat berat dari beberapa perusahaan, seperti PT Pertamina untuk pengiriman komponen rig pengeboran dari Amerika Serikat ke Indramayu, dan lainnya. 

"Ke depan, target pasar kita memang untuk perusahaan alat-alat berat," ujar dia.

Jika selama ini, kontrak hanya berdasarkan proyek bersifat sementara, dia mengincar, proyek-proyek pengiriman barang secara reguler. Sehingga ini juga akan berpengaruh pada patokan harga pengangkutan supaya lebih kompetitif.  Untuk mendukung rencana tersebut, telah menyiapkan belanja modal Rp 60 miliar sepanjang tahun ini.

"Dananya bakal dialokasikan untuk pengadaan moda angkutan pengiriman, diantaranya kendaraan bermotor, tronton, trailer, craine dan alat berat lainnya," tutup Febriyanto.