Puluhan Bangunan Di Palmerah Di Bongkar Guna Mengantisipasi Banjir

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan membongkar puluhan bangunan yang beridir di atas saluran air di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, hari ini. Itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir yang kian mengancam ibu kota.

"Guna mengatasi masalah banjir, kami akan menertibkan saluran air dari  bangunan maupun jembatan. Semuanya akan kami bongkar. Soalnya, kalau  turun hujan wilayah ini terendam air. Penyebabnya, ternyata banyak  saluran yang tertutup bangunan. Sudah kita tinggikan jalan tetap  banjir," ujar Camat Palmerah, H. Hatoya, disela-sela eksekusi, hari ini.

Puluhan bangunan seperti warung, masih berdiri di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah. Bahkan, eksekusi dilakukan, sejumlah warung minuman dan rokok masih tetap beroperasi. Para pedagang baru menutup warungnya ketika petugas melakukan pembongkaran.

Menanggapi hal tersebut, Hatoya menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga. Salah satunya dengan mengedarkan surat imbauan.

"Kami sudah imbau pemilik bangunan melalui surat imbauan. Kami harap mereka mendukung," tambahnya.
 
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jakarta Barat, R Heriyanto, mengatakan pihaknya akan menertibkan aliran air sepanjang empat kilometer.
 
"Semua bangunan di depan dan di atas pagar yang menutupi saluran air akan kami tertibkan. PU membawa puluhan pekerja, satu alat berat pengeruk, dan empat breaker untuk menghancurkan jembatan," jelasnya.
 
Apapun yang ada di atas saluran air, kata Heriyanto, akan dibersihkan. Pihaknya selain membongkar juga akan membuat saluran air lebih dalam dan  lebar.
 
"Kami akan keruk untuk dalami saluran air sekitar 2 meter dan membuat lebar salurannya kurang lebih 5 meter," tandasnya.
 
Di temui di lokasi pembongkaran, warga Kota Bambu Utara, Suwondo (70), membenarkan soal sosialisasi pemerintah setempat kepada warga. Sebagai warga, dirinya berharap semua tempat di daerahnya ditertibkan. Jangan tebang pilih, supaya masalah banjir bisa teratasi.
 
"Sudah ada sosialisasi sebelumnya, melalui surat yang menyatakan jangan ada bangunan di atas saluran air. Kami sih, ikut saja. Namun, semua  harus rata ditertibkan jangan pilih-pilih," terang warga yang tinggal di  Kota Bambu sejak tahun 1966 itu.
 
Hingga berita ini diturunkan, puluhan pekerja Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat dan petugas Satpol PP masih melakukan pembongkaran menggunakan palu dan breaker. Sejauh ini tak ada keluhan dari warga.





                                                                                                                             Sumber : beritasatu.com

Sewaalatberat
SewaBeko
Sewaexcavator
Tangerang