Rincian Bangunan Kalijodo Yang Dibongkar

Pascapenertiban kawasan prostitusi Kalijodo di Jalan Kepanduan II, RW 05, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (29/2), kini hampir seluruh bangunan, baik yang berupa bar, kafe, dan rumah tempat tinggal, sudah rata dengan tanah.

Sebanyak 375 bangunan yang berada di lima rukun tetangga (RT), yakni RT 01, 03, 04, 05, dan 06, Kelurahan Pejagalan, telah dibongkar. Sedangkan jumlah kepala keluarga yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan benar-benar merupakan pemilik bangunan‎ berjumlah 202 orang.

Berikut  perincian jumlah bangunan di enam RT di RW 05:

RT 01:
- 63 kepala keluarga pemilik bangunan dengan 173 jiwa.
- 236 kepala keluarga pengontrak dengan 1.027 jiwa.
- 50 bangunan rumah, 26 kafe, 2 salon, 14 kontrakan, 4 warung‎, dan sebuah masjid.

RT 03:
- 10 kepala keluarga pemilik bangunan dengan 17 jiwa.
- 73 kepala keluarga pengontrak dengan 168 jiwa
- 10 bangunan rumah, 25 kafe, 11 kontrakan, 51 warung,‎ sebuah kantor RW, dan sebuah gereja.

RT 04:
- 22 kepala keluarga pemilik bangunan dengan 85 jiwa.
- 38 kepala keluarga pengontrak dengan 64 jiwa.
- 27 bangunan rumah, 8 kafe, ‎9 kontrakan, ‎dan 7 warung

RT 05:
- 20 kepala keluarga pemilik bangunan dengan 98 jiwa.
- 125 kepala keluarga pengontrak dengan 231 jiwa.
- 17 bangunan rumah, 4 kafe, 7 kontrakan, 15 warung, dan sebuah musala.

RT 06:
- 87 kepala keluarga pemilik bangunan dengan 292 jiwa.
- 53 kepala keluarga pengontrak dengan total 113 jiwa.
- 74 bangunan rumah, 2 kafe, 12 kontrakan, dan 7 warung.

Pembongkaran tersebut dilakukan dengan menggunakan 23 buah alat berat, seperti: ekskavator, amphibi ekskavator, shovel, dengan total luas lahan yang dibongkar mencapai 4 hektare.

‎Untuk warga Kalijodo yang masuk dalam wilayah Jakarta Utara, ada total 198 keluarga yang dipindahkan ke rumah susun sewa sederhana (rusunawa) Marunda. Sedangkan empat keluarga yang memiliki bangunan di sana memilih pulang kampung. 

Hampir seluruh bagian besar bangunan yang ada di kawasan Kalijodo habis dibongkar oleh Pemprov DKI Jakarta, hanya rumah pompa yang ada di perbatasan wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat saja yang tidak dibongkar.

Kebanyakan pekerjaan di Kalijodo sifatnya informal, seperti pedagang warung, pedagang kaki lima, tukang parkir, tukang ojek, kuli cuci baju, dan berbagai pekerjaan lainnya yang secara langsung pergerakan ekonominya berasal dari praktik prostitusi terselubung di tengah permukiman padat penduduk.




                                                                                                                                                                   Sumber : beritasatu,com